Salah satu tri dharma perguruan tinggi yang dapat dilaksanakan bagi mahasiswa adalah pengabdian masyarakat yakni kuliah kerja nyata (KKN). Program-program KKN yang biasa dilaksanakan seperti program pada bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan bahkan kebudayaan. Kelompok KKN UNS 350 di Desa Ngarap-arap, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan mengikuti kegiatan kebudayaan berupa karnaval desa yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-77.

Dalam rangka memeriahkan kegiatan karnaval desa tersebut, kelompok KKN UNS 350 mengangkat pertunjukan Reog dan Barongan yang menggandeng sanggar seni Jati Laras asal Desa Ngarap-arap Dusun Tahunan. Kegiatan ini membersamai dengan pelaksanaan program kerja pentas seni dengan tujuan untuk memperkenalkan kebudayaan lokal kepada masyarakat umum dan menarik wisatawan agar dapat mempelajari serta melestarikan kesenian tradisional Reog dan Barongan di desa.

“Ini merupakan pentas seni terbesar pasca pandemi karena berhasil menampilkan 8 Reog dan 20 Barongan secara bersamaan dari daerah Grobogan, Blora, dan sekitarnya”, terang Bapak Giarto selaku pemilik Barongan Jati Laras Tahunan.

“Selain Reog dan Barongan, sanggar seni Jati Laras juga menampilkan tari Jaranan dan tari Jathilan dengan iringan musik tradisional karawitan yang dimainkan oleh masyarakat dari Dusun Tahunan”, tambahnya.

Dalam rangka memeriahkan acara Karnaval Desa Ngarap-arap, selain penampilan Reog dan Barongan, ada penampilan kesenian tradisional lainnya dari perwakilan masing-masing dusun dengan tema yang berbeda-beda.

Salah satu tarian tradisional yang ditampilkan berupa tarian topeng ireng dari Magelang yang ditampilkan oleh perwakilan Dusun Kagok. Tarian ini diiringi oleh tabuhan gamelan, jedor, truntung dan rebana serta adanya suara gemericing. Suara gemerincing berasal dari lonceng/kelintingan yang dipasangkan di kaki penari yang dimana jika penarinya bergerak dan menari akan menimbulkan suara.

 “Kami perwakilan Dusun Kagok mengeluarkan kesenian tradisional berupa Tari Topeng Ireng karena di Desa Ngarap-arap dan sekitarnya masih banyak masyarakat yang kurang tahu akan kesenian tradisional Tari Topeng ireng. Sehingga, kami rasa acara karnaval ini merupakan momen yang tepat untuk mengangkat kebudayaan kepada masyarkat sekitar”, ujar Ibu Yatini selaku perwakilan dari Dusun Kagok.

Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), KKN Tematik UNS Kelompok 350 berharap semoga acara karnaval Desa Ngarap-arap dapat diadakan secara rutin untuk mengangkat dan mengenalkan kesenian daerah serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Ngarap-arap. Selain itu sebagai ajang dalam pelestarian budaya local di desa tersebut. Semoga KKN UNS selalu bermanfaat di masyarakat dengan program kerja di berbagai bidang termasuk kebudayaan.

Editor

Moh Sayful Zuhri