Kegiatan KKN UNS pada periode Januari-Februari 2021 diikuti oleh 1445 mahasiswa dan 55 Dosen Pembimbing Lapang (DPL). Meski masih dalam nuansa pandemi dan pembatasan sosial namun pelaksanaan program KKN dapat berjalan dengan lancar. Pada kondisi normal, UNS biasanya menerjukan KKN tematik integratif dengan model berbasis lokasi dan KKN Kemitraan. Pada masa pandemi ini, KKN kemitraan baik di Jawa maupun Luar Jawa tidak bisa dilaksanakan dalam satu lokasi secara berkelompok. Namun untuk wilayah yang mahasiswanya berdekatan secara lokasi dikelompokkan menjadi satu untuk menjalankan program KKN unggulan di satu lokasi yang ditetapkan. Khusus KKN di luar Jawa, model KKN dilaksanakan dari lokasi masing-masing sehingga mahasiswa tetap bisa berkontribusi membangun daerahnya.
Periode ini kegiatan KKN UNS dilaksanakan di seluruh propinsi di Pulau Jawa, serta 18 propinsi luar Jawa antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Program unggulan yang dilaksanakan mahasiswa KKN ini antara lain: program pekarangan pangan lestari (PPL), pendampingan pembelajaran bagi siswa di tengah pandemi, edukasi kesehatan, promosi kebangkitan pariwisata, edukasi pengelolaan sampah, pengembangan pertanian dan peternakan, bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia, teknologi informasi, serta pendampingan UMKM.
Rabu, 24 Februari 2021 KKN UNS ditarik secara simbolis oleh Rektor UNS bersama Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Drs. A.Halim Iskandar, M.Pd live secara zoom dari semua titik lokasi KKN. Rektor UNS Prof Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum melakukan penarikan secara simbolis di Kabupaten Boyolali, sedang 4 Wakil Rektor lainnya secara simbolis menarik mahasiswa KKN di Kabupaten Sragen, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali.